Untuk tampil cantik, pastinya ada standart atau tolak ukur yang menjadi patokan untuk terlihat lebih baik dari sebelumnya. hal tersebut dapat membantu kamu memperbaiki hal yang kurang dalam tampilan tubuhmu, untuk diakui oleh orang sekitar.
Namun,
ternyata standart kecantikan tiap daerah berbeda-beda. Jikalau biasa dengar di
Indonesia, untuk tampil cantik seorang wanita harus putih ataupun langsing, hal
itu berbeda dengan suku Himba, di Afrika.
Memiliki tampilan
kulit yang gelap sejak lahir, membuat para wanita pada suku ini tidak bisa join pada tren kecantikan di Indonesia. Untuk
tampil cantik, para suku Himba menggunakan Otjize untuk mempercantik diri.
Otjize
merupakan ramuan berwarna merah yang dianggap suci dan menyimbolkan bum dan
darah. Hal ini menjadi cara para wanita suku Himba dalam menjaga kebersihan,
ditambah mereka tinggal di wilayah yang sedikit air.
Adapun cara
untuk emndapatkan otjize adalah dengan membuat sendiri. Para masyarakat di suku
ini akan emnghancurkan batu oker merah menjadi beberapa bagian kecil. Pecahan batu
tersebut akan dicampurkan dengan lemak dan juga mentega, kemudian akan
dipanaskan dengan menggunakan asap.
Bagi penduduk
suku Himba, hanya kaum wanita saja yang menggunakan larutan ini. selain untuk
menjaga kebersihan, otjize menjadi hal yangm mendorong para wanita di suku
tersebut untuk tampil lebih cantik.
Selain untuk
terlihat cantik, gaya rambut wanita di suku ini merupakan gambaran dari status
sosial suku, perkawinan, dan lainnya. Selain
digunakan ke tubuh, otjize juga digunakan ke rambut wanita di suku Himba.
Mereka menambahkan
bulu kambing ke dalamnya, untuk mendapatkan tambahan volume rambut. Selain bulu
kambing, mereka juga menambahkan getah tumbuhan sebagai pewangi, sesuai dengan
wangi yang mereka inginkan.
Bentuk rambutnya
juga unik, mereka memilih menata dan mengepang duia rambut, dan membiarkan
untaiannya berada di depan wajah mereka. Hal itu biasanya dilakukan oleh para
wanita yang sedang puber.
Otjize menjadi
standar kecantikan para wanita di suku Himba. Pasalnya, setiap jengkal tubuh
menggunakan larutan tanah merah ini. dengan begitu, mereka tidak perlu
repot-repot untuk mandi. Para wanita bisa tahan untuk tidak mandi selama
berbulan-bulan karena ramuan merah tersebut.
Nah, itu
dia cara wanita di suku Himba, Afrika untuk tampil cantik. Cukup berbedaa dan
sakral bukan dari beberapa negara lainnya? Bagaimana pendapatmu?
Sedangkan para
lelaki, biasanya mandi sekitar 2 kali seminggu.Selain otjize, para ibu di suku
Himba juga memberikan aksesoris pada anak perempuan mereka berupa kalung
Ohumba. Kalung tersebut akan diwariskan secara turun temurun ke generasi
selanjutnya.
Adapun bahan
dalam pembuatan kalung tersebut dari bahan tempurung putih dan beratnya bisa
mencapai beberapa kilogram. Kalung tersebut menjadi sebagian dari tradisi yang
dilakukan suku Himba.